Petinju Floyd Mayweather dan Oscar De La Hoya mengkonfirmasi minat mereka untuk membeli Los Angeles Clippers setelah sang pemilik Donald Sterling dicekal dan didenda oleh Asosiasi Bolabasket Nasional.
Adam Silver, Komisaris NBA, mendenda Sterling $2.5m dan menskornya dari liga selama sisa hidupnya setelah ia diduga berkomentar rasis pada kekasihnya.
Insiden ini telah menimbulkan kemarahan di Amerika Serikat dan Silver menegaskan tidak ada tempat bagi Sterling dalam olahraga.
Berpidato pada konferensi pers, ia berkata: “Pendapat yang dikemukakan Tuan Sterling tersebut sangat menghina dan berbahaya. Sekiranya mereka adalah pemilik NBA hanya menambah kerugian dan kemarahan pribadi saya.
“Kami berdiri bersama untuk mengutuk pendapat Tuan Sterling. Mereka dipastikan tidak diterima di NBA. ” Sebagai bagian dari larangan ini, Sterling tidak bisa menghadiri game atau kegiatan NBA dan tidak dapat terlibat dalam kegiatan bisnis apapun dengan tim.
Pria 80 tahun tersebut membeli klub tahun 1981 sebesar $12 juta, tapi menurut majalah Forbes, kini klub bernilai $575 juta.
Seiring siapnya Sterling untuk pergi, Mayweather dan De La Hoya telah menyusul lomba untuk mengambil alih. Berbicara jelang pertarungan dengan Marcos Maidana, Mayweather berujar kepada ESPN: “Dengan saya, saya tidak bisa datang membicarakan Mayweather yang hanya akan mendapatkan 3 persen, 4 persen. Saya harus mendapatkan keuntungan penuh.
“Apakah kami ingin membeli Clippers? Ya, kami ingin. Kami sungguh tertarik membeli Clippers. Kami akan menjaga Clippers dengan tepat dimana mereka berada. Jika aku tidak bertinju, aku ada dalam pertandingan di sepanjang waktu.” De La Hoya juga menegaskan kesediaannya bekerja dengan Mayweather.
“Ketika melakukan bisnis, apa yang lebih baik dari dua minoritas? Komisaris ingin melihat kepemilikan minoritas lainnya di NBA,” katanya kepada USA Today.
“Jika ia ingin lebih banyak minoritas yang terlibat di NBA, apankah lebih baik jika saya dan Floyd menjadi bagian dari kelompok kepemilikan potensial?”